MF Ingatkan Bahaya Bitcoin, Masyarakat Diminta Berhati-Hati
Agregasi
Senin 04 Desember 2017 12:30 WIB
Ilustrasi: Reuters
JAKARTA-Lembaga keuangan
internasional IMF dan pemenang nobel ekonomi Joseph Stiglitz
mengingatkan, masyarakat supaya berhati-hati spekulasi terhadap maraknya
transaksi mata uang digital Bitcoin di pasar internasional belakangan
ini.
Dalam wawancara dengan Bloomberg baru-baru ini, Stiglitz ternyata bukan seseorang yang menyukai Bitcoin. Dia berpendapat, Bitcoin dapat sukses karena ada potensi penguatan secara siklus. Apalagi, Bitcoin juga tidak diawasi pemerintah. "Ini seharusnya dilarang karena fungsinya tidak bermanfaat secara sosial," ujarnya seperti dikutip dari laman Fortune.
Bitcoin memang mengalami euforia dalam beberapa pekan terakhir. Pada
Rabu (29 /11), nilai mata uang itu mencapai titik USD11.000. Stiglitz
menilai meski pertumbuhan mata uang digital begitu cepat, Bitcoin
lama-kelamaan akan seperti "gelembung" dan menunggu waktu untuk pecah.
"Ini memberikan waktu kepada orang saat nilai Bitcoin naik dan kemudian
turun," ujarnya.
Stiglitz mencatat kalau lonjakan nilai Bitcoin saat ini berasal dari harapan nilainya akan terus naik di masa mendatang. Namun, ketidakpastian itu juga dikombinasikan dengan pemerintah yang dapat menekannya setiap saat. Hal ini juga menunjukkan apa yang dikatakan Stiglitz ada benarnya. Nilai Bitcoin akhirnya turun 20% usai memecahkan rekor sepanjang masa pada pekan lalu.
Baca juga: Diperdagangkan di Bursa Berjangka, Bitcoin Langsung Tembus Rp141,7 Juta/Keping
Popularitas mata uang digital (Bitcoin)nbelakangan ini tengah meroket. Hal ini ditandai dengan terus melonjaknya harga Bitcoin dari waktu ke waktu. Nilai dari mata uang digital ini pernah meningkat ke angka USD5.700 atau sekitar Rp77 juta. Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah ditorehkan oleh Bitcoin sepanjang sejarah. Melesatnya popularitas mata uang digital di tengah harganya yang kian meningkat tentu membuat para pelaku pasar makin siaga.
Managing Director Badan Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, kini sudah saatnya para pelaku pasar berhati-hati dan menganggap hal ini semakin serius. "Saya pikir sebentar lagi kita akan melihat perubahan besar," ujarnya seperti dikutip CNBC, belum lama ini.
Meski demikian, Lagarde juga mengingatkan bahwa pemakaian mata uang digital ini tidak selamanya buruk. Untuk itulah, para pelaku pasar harus benar-benar cermat dalam melihat perubahan ini. Ada implikasi yang lebih luas dalam dunia teknologi. "Saya pikir seharusnya kita tidak mengategorikan apa pun yang berhubungan dengan mata uang digital dalam spekulasi negatif, seperti skema ponzi. Ini jauh lebih dari itu juga," ujarnya.
Sebagai informasi, naiknya harga dari Bitcoin ini disebabkan oleh rencana Fork yang akan dilakukan oleh Bitcoin Gold dan SegWit2x pada akhir bulan Oktober 2017 ini. Fork sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika sebuah jaringan mata uang digital (cryptocurrency) akan dipecah menjadi beberapa entitas. Seseorang yang telah mempunyai sejumlah mata uang digital, nantinya akan mendapatkan mata uang digital baru dengan jumlah yang sama.
Contohnya untuk Fork yang akan dilakukan Bitcoin Gold, apabila Anda saat ini mempunyai seribu Bitcoin, maka Anda juga akan mendapat seribu Bitcoin Gold setelah Fork selesai. Nilai dari mata uang digital baru itu sendiri belum bisa diperkirakan. Namun, banyak investor yang berharap bisa mengambil keuntungan dari proses tersebut.
Hal ini menyebabkan banyak pemilik mata uang digital lain, seperti OmiseGo dan NEO, yang kemudian menjual aset mereka untuk membeli Bitcoin. Hal ini pun meningkatkan persentase kepemilikan Bitcoin bila dibandingkan dengan mata uang digital lain, dari yang sebelumnya hanya 48,8% menjadi 53,2%.
(rzk)
Dalam wawancara dengan Bloomberg baru-baru ini, Stiglitz ternyata bukan seseorang yang menyukai Bitcoin. Dia berpendapat, Bitcoin dapat sukses karena ada potensi penguatan secara siklus. Apalagi, Bitcoin juga tidak diawasi pemerintah. "Ini seharusnya dilarang karena fungsinya tidak bermanfaat secara sosial," ujarnya seperti dikutip dari laman Fortune.
BERITA TERKAIT
Stiglitz mencatat kalau lonjakan nilai Bitcoin saat ini berasal dari harapan nilainya akan terus naik di masa mendatang. Namun, ketidakpastian itu juga dikombinasikan dengan pemerintah yang dapat menekannya setiap saat. Hal ini juga menunjukkan apa yang dikatakan Stiglitz ada benarnya. Nilai Bitcoin akhirnya turun 20% usai memecahkan rekor sepanjang masa pada pekan lalu.
Baca juga: Diperdagangkan di Bursa Berjangka, Bitcoin Langsung Tembus Rp141,7 Juta/Keping
Popularitas mata uang digital (Bitcoin)nbelakangan ini tengah meroket. Hal ini ditandai dengan terus melonjaknya harga Bitcoin dari waktu ke waktu. Nilai dari mata uang digital ini pernah meningkat ke angka USD5.700 atau sekitar Rp77 juta. Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah ditorehkan oleh Bitcoin sepanjang sejarah. Melesatnya popularitas mata uang digital di tengah harganya yang kian meningkat tentu membuat para pelaku pasar makin siaga.
Managing Director Badan Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, kini sudah saatnya para pelaku pasar berhati-hati dan menganggap hal ini semakin serius. "Saya pikir sebentar lagi kita akan melihat perubahan besar," ujarnya seperti dikutip CNBC, belum lama ini.
Meski demikian, Lagarde juga mengingatkan bahwa pemakaian mata uang digital ini tidak selamanya buruk. Untuk itulah, para pelaku pasar harus benar-benar cermat dalam melihat perubahan ini. Ada implikasi yang lebih luas dalam dunia teknologi. "Saya pikir seharusnya kita tidak mengategorikan apa pun yang berhubungan dengan mata uang digital dalam spekulasi negatif, seperti skema ponzi. Ini jauh lebih dari itu juga," ujarnya.
Sebagai informasi, naiknya harga dari Bitcoin ini disebabkan oleh rencana Fork yang akan dilakukan oleh Bitcoin Gold dan SegWit2x pada akhir bulan Oktober 2017 ini. Fork sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika sebuah jaringan mata uang digital (cryptocurrency) akan dipecah menjadi beberapa entitas. Seseorang yang telah mempunyai sejumlah mata uang digital, nantinya akan mendapatkan mata uang digital baru dengan jumlah yang sama.
Contohnya untuk Fork yang akan dilakukan Bitcoin Gold, apabila Anda saat ini mempunyai seribu Bitcoin, maka Anda juga akan mendapat seribu Bitcoin Gold setelah Fork selesai. Nilai dari mata uang digital baru itu sendiri belum bisa diperkirakan. Namun, banyak investor yang berharap bisa mengambil keuntungan dari proses tersebut.
Hal ini menyebabkan banyak pemilik mata uang digital lain, seperti OmiseGo dan NEO, yang kemudian menjual aset mereka untuk membeli Bitcoin. Hal ini pun meningkatkan persentase kepemilikan Bitcoin bila dibandingkan dengan mata uang digital lain, dari yang sebelumnya hanya 48,8% menjadi 53,2%.
(rzk)
Live Streaming
- 1 Indef Ungkap Utang Indonesia Ternyata Capai Rp7.000 Triliun
- 2 Bapertarum PNS Resmi Dibubarkan pada 24 Maret 2018
- 3 Menguat ke Rp13.755/USD, Rupiah Libas Dolar AS
- 4 Mendag: Kalau Jepang Sudah Tembus, Negara Lain Akan Mudah
- 5 BI Catat Rupiah Melemah 1,65% Sepanjang Februari
- 6 Menteri Bambang Sebut Listrik Tidak Murah Tapi Harus Ada
- 7 Pertama di Dunia, Boeing Kirim 737 MAX 9 ke Lion Air Group
- 8 Marak Kasus Kriminal, Sistem Rekrutmen Driver Taksi Online Dinilai Tidak Punya Standar
- 9 BI: Kenaikan Fed Rate Sesuai dengan Perkiraan
- 10 Sederet Kiprah Bapertarum PNS Selama 25 Tahun
GLOSSARY
-
Abuse of Process
Suatu aksi yang memboroskan waktu atau yang
menggannggu, misalnya mengajukan kembali suatu perkara yang sudah
diputuskan oleh pengdilan yang berwenang adalah pemakaian hak
sewenang-wenang. Pengadilan itu dapat tinggal diam atau membubarkan aksi
yang demikian.
-
Akuisisi
Penggabungan badan usaha dengan cara
menguasai sebagian besar saham badan usaha lain. Dengan akuisisi, dua
atau lebih badan usaha tersebut tetap eksis secara hukum dan badan usaha
yang menguasai saham paling besar menjadi induk perusahaan yang harus
menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Jadi, pada prinsipnya saham
atau aset dari suatu perusahaan dibeli atau diambil alih oleh pihak lain
baik perusahaan atau perorangan.
-
Agen Penjual
Perusahaan Efek yang ditunjuk sebagai agen untuk menjual saham baru kepada masyarakat.
-
Afiliasi
Hubungan keluarga karena perkawinan dan
keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal.
Hubungan antara pihak dengan pegawai direktur atau komisaris dari pihak
tersebut. Hubungan antara perusahaan dengan pihak yang secara langsung
atau tidak langsung mengendalikan, dikendalikan, atau di bawah suatu
pengendalian dari perusahaan tersebut atau, Hubungan antara perusahaan
dengan pemegang saham utama.
-
Agio
Nilai yang dimaksudkan ke dalam modal
sendiri yang berasal dari selisih harga jual dikurangi nilai pari suatu
emisi saham yang berasal dari dalam portepel dan dicatat di dalam akun
(rekening) tersendiri yang juga bernama AGIO.
-
Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset)
Aktiva nonmoneter yang dapat diidentifikasi
dan tidak memiliki wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau
untuk tujuan administratif.
- 1. Hasil Sesi Kualifikasi MotoGP Qatar 2018
- 2. Baru Menikah 6 Hari, Suami Bantu Istrinya Menikahi Mantan Pacar, Ini Alasannya yang Bikin Haru
- 3. 5 Calon Peraih Trofi Ballon d'Or 2018 per Maret, Nomor 1 Kandidat Terkuat
- 4. Istri Pertama Bongkar Penyebab Meninggalnya Istri Kedua Opick
- 5. Di Sidang E-KTP, Setnov Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima USD500 Ribu
- 6. Gedung Nusantara III DPR Kebakaran
- 7. Unggah Foto SIM, Adinda Azani Ternyata Berjenis Kelamin Pria
- 8. Pengakuan Al Ghazali soal BCL Mendadak Bikin Heboh
- 9. Dovizioso Komentari Aksi Nekat Marquez di MotoGP 2018 Qatar
- 10. Nomenklatur Jabatan PNS Dirombak Total
EDITOR'S CHOICE
- 1 Indef Ungkap Utang Indonesia Ternyata Capai Rp7.000 Triliun
- 2 Bapertarum PNS Resmi Dibubarkan pada 24 Maret 2018
- 3 Menguat ke Rp13.755/USD, Rupiah Libas Dolar AS
- 4 Mendag: Kalau Jepang Sudah Tembus, Negara Lain Akan Mudah
- 5 BI Catat Rupiah Melemah 1,65% Sepanjang Februari
- 6 Menteri Bambang Sebut Listrik Tidak Murah Tapi Harus Ada
- 7 Pertama di Dunia, Boeing Kirim 737 MAX 9 ke Lion Air Group
- 8 Marak Kasus Kriminal, Sistem Rekrutmen Driver Taksi Online Dinilai Tidak Punya Standar
- 9 BI: Kenaikan Fed Rate Sesuai dengan Perkiraan
- 10 Sederet Kiprah Bapertarum PNS Selama 25 Tahun
EmoticonEmoticon